KIAT-KIAT SUKSES MEMBESARKAN
IKAN KERAPU DI KERAMBA JARING APUNG
Jika kita punya keinginan untuk
menjadi seorang pengusaha (Entrepreneurs) ikan kerapu, tentu kita harus
mempelajari atau melaksanakan teknik budidaya ikan kerapu di KJA antara lain
seperti mengetahui : Kontruksi wadah, Persiapan wadah, Pengadaan dan Penebaran
Benih, Pemberian Pakan, Pengelolaan air, Pencegahan dan pengobatan hama
penyakit, Monitoring Pertumbuhan dan populasi, Pemanenan, Penanganan Pasca
Panen dan pengangkutan ikan hidup.
1.
Wadah.
Bentuk
dan ukuran wadah yang dibuat tergantung
lokasi dan jenis ikan
yang dibudidayakan. KJA di singkil dan simeulue mempunyai dua belas lubang dengan ukuran masing-masing
lubang 3 x 3 meter. Komponennya
adalah rangka, pemberat, pelampung, tali jangkar, tali
pelampung, papan pijakan, jaring, dan waring.
2.
Benih.
Benih
umumnya didatangkan dari Bali, Situbondo, dan Lampung. Kemudian didederkan selama
27 hari – 1 bulan di beberapa daerah seperti di Pidie, Bireun, Lokseumawe dan aceh
utara sampai ukuran 2’’ s/d 3’’ di jual ke Medan,
Malaysia dll. termasuk ke daerah Singkil dan Simeulue. Kemudian dibawa ke lokasi
KJA dan dilakukan aklimatisasi selama 10 menit, dibiarkan diatas air lalu plastic dibuka dan
dimasukan air sedikit
demi sedikit sampai kelihatan aktif kemudian
benih ditebar di KJA. Dengan padat penebaran 33,33 ekor/m3, dari berukuran 15-25 gr sebanyak 300
ekor/lubang .
3.
Pakan.
Pakan
ikan bisa berupa pellet dan ikan rucah. Untuk ikan rucah harus dipotong-potong
sesuai dengan ukuran bukaan
mulut ikan dengan metoda pemberian sampai
ikan kenyang. Kebutuhan pakan harian dinyatakan berdasarkan persentase
dari bobot ikan. Dimana waktu dan frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari pada
pagi dan sore hari.
4.
Pemilihan
lokasi
Lokasi KJA harus memiliki
kualitas air yang bagus, dengan kedalaman perairan minimal 5 m dan konsentrasi oksigen
terlarut dalam air lebih 5 ppm, dimana arus air tidak terlalu kuat (15-30 cn/dtk) dan gelombang laut tidak besar
(ketinggian 0.5-1.75 m), sedangkan suhu permukaan air mencapai 280
C-300 C dan salinitas permukaan air (30-34 ppt).
5. Hama
dan penyakit.
Untuk mencegah Hama dan
Penyakit, sirkulasi air di wadah budidaya
dijaga dan dibersihkan terus
menerus dengan air seperti jaring,
waring, pelampung, kayu dari tritip,
karang, rumput air, dan sampah dari luar, dan sebaiknya dilakukan minimal 2
minggu sekali,kemudian jaring dijemur sampai kering sambil dikontrol apa ada kerusakan.
Pencegahan
penyakit dilakukan dengan perendaman
menggunakan air tawar di lakukan seminggu dua kali. Untuk ikan ukuran besar
perendaman dilakukan satu minggu sekali. Wadah perendaman adalah box sterofoam dilakukan selama 5-10 menit.
Penyakit
ikan kerapu pada umumnya disebabkan oleh penyakit bakteri Vibrio alginolyticus,
V algosus, V anguillarum dan V fuscus. untuk Cryptocaryonosis (penyakit bercak
putih) dengan tanda-tanda seperti gangguan
pernafasan, kadang disertai dengan hemoragi dapat dilakukan dengan perendaman ikan
di dalam diember dengan mengunakan larutan
formalin 25 ppm dengan
salinitas 8 ppt selama beberapa jam. Sedangkan untuk caligus sp (Crustacea,
cacing hitam) dapat di cegah merendam ikan dalam air tawar selama beberapa
menit.
6.
Waktu
Pembesaran
Dalam
rentang waktu 6-8 bulan, jumlah dan bobot ikan dalam wadah produksi harus
diketahui setiap saat. biasanya sampling populasi ikan dilakukan bersamaan
dengan kegiatan pencucian ikan. Ikan akan mencapai 400-500 gr dalam waktu peliharaan
selama 6-8 bulan.
7.
Penanganan dan
Pasca Panen
Jika
kesepakatan harga tercapai, maka ikan dipuasakan 1sd 2 hari. Ikan diserok kemudian ditimbang dan dilakukan
pencatatan. dimasukan kedalam plastik (ukuran
60 x 100 ) yang sudah berisi air. Volume air di dalam plastik adalah 8-10
liter. Kapasitas bobot ikan dalam satu kantong plastik mencapai 4 k, kemudian ditambahkan
oksigen 1/3 dari volume kantong plastic dan diikat dengan karet gelang dan dimasukkan ke kotak styrofoam
dan disela-sela kantung plastik disisipkan es dilapisi kertas koran dengan
jumlah es maksimal 5 % (berat per isi atau w/v) dari volume air, kemudian
ditutup rapat dan dieratkan dengan lakban dan diberi stiker atau tulisan:”
jangan dibalik dan jangan terkena sinar matahari langsung” dan dipindahkan ke transportasi untuk dikirim
ke lokasi pembeli.
Dengan adanya artikel ini, semoga
sukses dan bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar